Minggu, 09 Mei 2010

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja

menurut Amin Widjaja Tunggal, menyatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja sebagai berikut :

a. Sifat atau jenis perusahaan

b. Waktu yang diperlukan

c. Cara atau syarat pembelian dan penjualan

d. Tingkat perputaran persediaan

e. Tingkat perputaran piutang

f. Siklus usaha

g. Resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar

h. Musim (1997 : 96)

Sifat atau jenis perusahaan, didasarkan pada kebutuhan modal kerja pada perusahaa kepentingan umum (seperti perusahaan gas, telepon, air minum dan sebagainya) adalah relatif rendah, oleh karena persediaan dan piutang dalam persediaan tersebut cepat beralih menjadi uang. Sedangkan pada perusahaan industri memerlukan modal kerja yang cukup besar yakni untuk melakukan investasi dalam bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Fluktuasi dalam pendapatan bersih pada perusahaan jasa juga relatif kecil bila dibandingkan dengan perusahaan industri.

Waktu yang diperlukan untuk memproduksi dan memperoleh barang yang akan dijual dan harga satuan barang yang bersangkutan. Adanya hubungan langsung antara jumlah jumlah modal kerja dan jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang itu dijual kepada para pembeli.

Kebutuhan modal kerja dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh syarat – syarat pembelian dan penjualan. Makin banyak diperoleh syarat kredit yang lunak untuk membeli barang dari pemasok, mka lebih kurang atau sedikit uang yang perlu ditanamkan dalam persediaan.

Tingkat perputaran persediaan, seperti makin banyak suatu persediaan dijual dan diganti kembali (perputaran persediaan) maka makin kecil modal kerja yang diperlukan. Pengendalian persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis, dan kualitas barang yang sesuai dan untuk mengatur investasi dalam persediaan.

Kebutuhan modal kerja tergantung dari jangka waktu yang diperlukan untuk menagih piutang. Makin sedikit waktu yang diperlukan untuk menagih piutang, maka makin sedikit modal kerja yang diperlukan. Pengendalian piutang secara efektif dapat dilaksanakan dengan mengatur kebijakan mengenai pemberian kredit, syarat penjualan, ditetapkannya kredit maksimum bagi para pembeli dan cara penagihan.

Siklus usaha aktivitas perusahaan dipeluas dan ada kecenderungan bagi perusahaan untuk membeli barang mendahului kebutuhan agar dapat memanfaatkan harga rendah dan untuk memastikan diri akan adanya persediaan yang cukup.

Resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar, suatu penurunan harga dibandingkan dengan nilai buku dari aktiva lancar seperti surat berharga, persediaan, piutang maka mengakibatkan penurunan modal kerja. Sehubungan dengan makin besar resiko kerugian semacam itu makin besar modal kerja yang diperlukan. Untuk dapat menampung kontingensi tersebut (kemungkinan yang belum pasti akan terjadi) perusahaan mengusahakan adanya banyak uang atau surat berharga.

Musim, apabila perusahaan tidak terpengaruh oleh musim maka penjualan tiap bulan rata – rata sama. Tetapi dalam hal ada musim, maka terdapat perbedaan didalam musim maka terjadi aktivitas yang besar sedangkan diluar musim aktivitas adalah rendah. Perusahaan yang mengalami musim memerlukan sejumlah modal kerja yang maksimum untuk jangka relatif pendek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar